
Muhammad Imam Ammarullah, atau akrab dipanggil Imam merupakan salah satu mahasiswa Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro yang berhasil meraih penghargaan sebagai Best Presenter kategori Medical Implant Technology dan Best Paper dari keseluruhan artikel dalam ajang International Medical Devices and Technology Conference (iMEDiTEC) 2021.
IMEDiTEC sendiri adalah konfrensi ilmiah yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang mana pada tahun ini diselenggarakan secara daring melalui media Webex Meetings.
Pria asal Palembang, Sumatera Selatan ini menjelaskan bahwa dirinya mengikuti kegiatan tersebut sebagai sarana mendesiminasikan ilmu pengetahuan dan publikasi artikel ilmiah.
“Mahasiswa sudah selayaknya turut berpartisipasi aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, bukan hanya sekedar belajar di dalam kelas, namun juga di aktif luar kelas, seperti dengan turut melakukan penelitian, publikasi ilmiah, dan memaparkan karyanya dalam konferensi ilmiah internasional,” terangnya.
Imam kemudian menerangkan, dirinya mengirimkan dua manuskrip untuk iMEDiTEC 2021, dimana artikel pertama dengan judul “2D Computational Tresca Stress Prediction of CoCrMo-on-UHMWPE Bearing of Total Hip Prosthesis based on Body Mass Index” menyabet sebagai Best Presenter kategori Medical Implant Technology dan artikel kedua dengan judul “Permeability Study of Functionally Graded Scaffold based on Morphology of Cancellous Bone” menyabet sebagai Best Paper dari keseluruhan artikel dalam konfrensi yang diselenggarakan.
“Ada dua artikel yang saya submit, pertama tentang implan sendi pinggul yang saya menjadi first author dan corresponding author mendapatkan Best Presenter kategori Medical Implant Technology, lalu satunya lagi tentang implan perancah tulang yang saya jadi co-author mendapatkan Best Paper dari keseluruhan artikel,” ungkapnya.
Topik yang dimuat dalam konfrensi ilmiah tersebut merupakan bagian dari tugas akhir yang Imam kerjakan dengan kolaborasi antar institusi untuk meingkatkan kualitas penelitian yang dilakukan.
“Artikel yang dikirimkan merupakan bagian dari pengerjaan tesis saya yang merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Diponegoro, Universitas Sriwijaya, dan Universiti Teknologi Malaysia. Kolaborasi ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas penelitian yang saya bersama dengan rekan-rekan lainnya lakukan,” lanjutnya.

Permasalahan ketersediaan alat kesehatan yang berkualitas, salah satunya implan medis di Indonesia menjadi motivasi lulusan terbaik Universitas Sriwijaya pada jenjang Strata 1 ini untuk terus melakukan kajian terkait implan medis.
“Indonesia masih harus impor lebih dari 90% alat kesehatan, termasuk implan medis yang dapat membuat anggaran belanja negara membengkak, sumber daya manusia yang berkualitas dan perencanaan strategis jangka panjang perlu disiapkan agar kita dapat mandiri dalam produksi alat kesehatan dan meningkatkan daya saing bangsa,” paparnya.
Imam juga berpesan kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya agar tidak hanya mengerjakan tugas akhir seadanya, namun semaksimalnya.
“Jangan jadikan tugas akhir hanya sebagai salah satu persyaratan untuk lulus dan mendapatkan Ijazah, namun maknailah Skripsi sebagai kontribusi keilmiahan yang mampu kita berikan sebagai kaum intelektual,” akhirnya.
Terimakasih banyak segenap tim Laboratorium Tribologi Universitas Diponegoro